Sabtu, 07 November 2015

LAPORAN FERMENTASI TAPE



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI
MEMBUAT TAPE DARI KETAN














 















                       




 Nama : Evi Diana Rosita
 No       : 16
 Kelas   : X - 6


SMA NEGERI 3 BOYOLALI
TH 2014/2015





 KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT.  Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mengenai fermentasi pada tape ketan. Melalui makalah ini saya ingin menjelaskan secara sederhana tentang proses pembuatan tape ketan khususnya bagi generasi muda.  Makalah ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape ketan dan manfaat yang ada di balik tape ketan sebagai proses fermentasi makanan.
 “ Tak ada gading yang tak retak ” itulah kata pepatah, demikian pula dengan makalah ini tentu saya masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan saya di bidang ini.

Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah                                        membantu saya hingga makalah ini selesai. Semoga makalah ini benar – benar bermanfaat.

Terima kasih








Boyolali, 8 Maret 2015  
Penyusun



      ( Evi Diana R. )








DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1  Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2  Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3  Tujuan Praktikum.........................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................................5
2.1 Pengertian Bioteknologi...............................................................................................5
2.2 Pengertian Fermentasi...................................................................................................5
2.3 Pengertian Tape Singkong............................................................................................5

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian......................................................................................6
3.2 Variabel........................................................................................................................6
3.3 Alat dan Bahan.............................................................................................................6
3.4 Langkah Kerja..............................................................................................................7

BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................. 8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................... 10
5.1 Kesimpulan................................................................................................................. 11
5.2 Saran........................................................................................................................... 12
5.6 lampiran.......................................................................................................................12
\
PENUTUP....................................................................................................................... 12























BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan.

Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.

Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

1.2    Rumusan Masalah
ü  Bagaimana proses fermentasi tape ketan?

1.3    Tujuan Praktikum
Ø  Untuk mengetahui proses pembuatan tape ketan.
Ø  Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi tape ketan.
Ø  Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape ketan.














BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

2.2 Pengertian Tape Ketan
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).

Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan

Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera.



















BAB III
METODE PENELITIAN

3.1    Waktu dan Tempat Penelitian
Ø  Waktu       :    Minggu, 1 Februari 2015
Ø Tempat      :   Rumah Maydina Luthfi
 (KR JATI Rt 04/04 KR GENENG BOYOLALI)
3.2    Variabel
Ø Variabel Bebas      : Penggunaan dan kualitas ragi.
Ø Variabel Kontrol   : Kelembaban udara, suhu dan waktu yang   dibutuhkan dalam proses fermentasi.
Ø Variable Terikat    : Ketan .

3.3    Alat dan Bahan
          a.   Bahan
1.     1 Lt ketan putih
2.     Ragi 2 butir
3.     Gula pasir
4.     Daun pisang
5.     Air
b.   Alat
1.       Pengukus nasi (langseng) 1 buah
2.       Baskom
3.       Tampah
4.       Kompor
5.       Tusuk lidi
6.       Sendok
7.       Pisau
8.       Kain lap
9.     Penyaring











3.4    Langkah Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Pertama ketan direndam terlebih dahulu ± 2 jam, kemudian rendaman beras ketan itu dicuci sampai bersih.
3.      Setelah itu beras ketan dikukus ± 10 menit.
4.      Setelahdikukus, beras ketan diangkat dan dicuci kembali sampai bersih.
5.      Kemudian dikukus kembali ± 5 menit. Setelah itu diangkat dan didinginkan.
6.      Setelah dingin, menambahkan sedikit gula dan 2 buah ragi yang sudah dihaluskan.
7.       Kemudian tape ketan dibungkus  rapi dan didiamkan disuatu tempat  kira – kira  2 hari.
8.      Setelah 2 hari dapat di buka dan siap untuk dinikmati.
3.5           Analisis Data

Sebelum fermentasi, beras ketan masih berbentuk seperti beras pada umumnya. Namun, setelah mengalami fermentasi beras ketan tersebut mengalami perubahan bentuk dan menghasilkan air yang mengandung alcohol serta menimbulkan rasa asam dan manis. Kondisi tersebut disebabkan karena pada beras ketan diberikan ragi yang merupakan mikroorganisme yang berfungsi mengubah glukosa menjadi alcohol dan menghasilkan air. Sebelum dikukus ketan direndam 12 jam untuk menambah massa ketan supaya tidak terlalu keras. Oleh karena itu, pada saat sesudah fermentasi, ketan menjadi lunak. Ketan tidak boleh terkena air jika sudah diberi ragi karena akan mematikan ragi (bakteri) sehingga proses fermentasi tidak berjalan sempurna. Ketan juga harus diletakkan/ disimpan didalam tempat yang kedap udara. Karena jika terkena oksigen, proses fermentasi juga akan gagal. Ketan yang merupakan karbohidrat diubah oleh ragi menjadi alcohol dan air.
 Dengan adanya alcohol, tape ketan bersifat manis dan agak asam. Tape membutuhkan amilosa, amilum dan karbohidrat kompleks, derajat keasaman (pH 5-6), dan suhu yang tepat dan kadar air. Karena fermentasi maka ketan, beras dibutuhkan kadar air yang cukup untuk ragi agar bisa hidup. Oleh karena itu, beras ketan harus dikukus. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terl alu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras. Takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh berdasarkan pengalaman. Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis ragi yang digunakan dan asal ragi tersebut. Tape ketan jika diletakkan dalam keadaan suhu kamar hanya bertahan 2 hari. Jika lebih dari 2 hari maka kadar alcohol dalam tape tersebut akan bertambah. Semakin banyak kadar alcohol, maka tape akan berubah menjadi khamar. Dan yang kita tahu khamar itu haram. Namun, jika tape diletakkan didalam kulkas akan meghambat kerja bakteri karena bakteri tidak dapet bekerja pada suhu rendah dan pada suhu terlalu tinggi.
Oleh karena itu, tape yang diletakkan didalam kulkas lebih tahan lama daripada yang diltekkan didalam keadaan suhu kamar. Kegagalan dalam pembuatan tape dapat dipengaruhi beberapa factor, yaitu kurang sterilnya tempat pembuatan, pembuat terlalu banyak bicara, pembuat tidak boleh dalam keadaan haid, terlalu banyak member ragi, jenis ragi kurang tepat, dll.

BAB IV
PEMBAHASAN

            Pembuatan tape ketan memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak   jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih.

            Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda - beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H).

Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO+ 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi

             Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.

























BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1.         Pembuatan tape ketan termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang  terbatas dan sederhana.

2.         Pada proses pembuatan tape ketan, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam ketan sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga ketan akan menjadi lunak dan matang ketika di kukus, jamur tersebut akan merubah glukosa  menjadi alkohol.

3.         Dalam pembuatan tape ketan, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada ketan menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape ketan terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

4.        Kegagalan dalam pembuatan tape ketan biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae  tidak pecah, apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

5.        Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada tape ketan harus tertutup rapat.

6.     Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.


5.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna, dan menghasilkan rasa yang enak.









PENUTUP

Demikian laporan penelitian yang dapat kami paparkan. Kami sadar banyak sekali kekurangan dalam laporan ini. Walaupun demikian, kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat yang berguna. Maka dari itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat melakukan perbaikan dalam pembuatan laporan berikutnya.

   Terimakasih 

semoga bermanfaat ya guys ...ini laporan tape sesuai yang pernah aku lakukan dengan bantuan teman-teman semoga bermanfaat....see you
























 














 




                                                                  



















 



Tidak ada komentar :

Posting Komentar