Jumat, 13 November 2015

Apa yang dimaksud bakteri patogen?

 BAKTERI PATOGEN
 
Ada beragam jenis bakteri, salah satunya adalah kelompok patogenik. Untuk memahami kelompok bakteri yang satu ini, bisa dimulai dari istilah “patogenik” itu sendiri. Secara harfiah, istilah ini mengakar pada bahasa Yunani kuno yang berarti penyebab penderitaan. Jadi secara sederhana, bakteri pathogen bisa diartikan sebagai jenis bakteri yang menjadi sumber penderitaan. Dalam kajian yang lebih lengkap, bakteri patogen adalah jenis-jenis bakteri yang menjadi biang penyakit pada makhluk hidup. Bakteri patogen ini bekerja dengan cara menginfeksi organisme dan sebagai akibatnya, muncul gejala-gejala abnormal yang kita kenali sebagai tanda-tanda penyakit. Sebagian dari bakteri patogen ini tidak terasa di tubuh, namun tak jarang pula yang menyebabkan penyakit serius semacam HIV, SARS, Flu Burung dan masih banyak lagi lainnya.

Dalam kajian ilmu biologi, dikenal kecenderungan karakteristik organisme yang sangat patogen sajalah yang bisa menyebabkan penyakit pada makhluk hidup. Sementara selebihnya tidak mengakibatkan apa-apa. Bakteri yang jarang menyebabkan pemyakit tersebut dikenal dengan istilah patogen oportunis, yakni jenis bakteri yang tidak menyebabkan atau menimbulkan penyakit pada makhluk hidup dengan kompetensi umun atau daya tahan tubuh yang baik. Sebaliknya, jenis bakteri ini bisa memicu penyakit bagi mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Jadi bisa disumpulkan bahwa bakteri patogen oportunis ini mengambil kesempatan dari menurunnya sistem pertahanan di dalam tubuh sang inang yang ia infeksi.

Jenis-jenis Bakteri Patogen Penyebab Penyakit

Ada beragam jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang (juga) terdiri atas beragam jenis. Untuk memahaminya lebih lanjut, silahkan simak table yang kami sajikan berikut ini:

Bakteri Patogen Pada Manusia

Bakteri Patogen Pada Hewan 
 
 

Bakteri Patogen Pada Tumbuhan
Faktor Virulensi Bakteri Patogen

APa yang dimasud dengan virulensi tak lain adalah derajat tingkatan patogenitas bakteri. Ukurannya didasarkan pada banyaknya organisme yang dibutuhkan agar supaya penyakit timbul dan dalam jangka waktu tertentu. Virulensi bakteri patogen ini disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain:
  1. Transmisibilitas. Merupakan tahapan paling awal dari rangkaian proses infeksi yang dilakukan oleh bakteri patogen. Jalurnya adalah saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan kemudian urogenetalia. Serangkaian saluran yang dilalui cukup berat, dan jika suatu bakteri patogen berhasil melewatinya berarti virulensinya tinggi.
  2. Pelekatan. Bakteri patogen memiliki kemampuan untuk menempel pada membran sel inang yang ia infeksi. Hal ini akan meningkatkan virulensinya .
  3. Kemampuan Invasif. Virulensi jenis bakteri patogen yang ini diukur melalui kemampuannya memasuki sel inang atau berhasil tidaknya ia menembus permukaan kelenjar mucus dan menyebabkan terjadinya penyebaran infeksi.
  4. Toksin Bakteri. Bakteri patogen bisa diukur tingkatan virulensinya dari kemampuannya memproduksi racun.
Ada beragam jenis bakteri, salah satunya adalah kelompok patogenik. Untuk memahami kelompok bakteri yang satu ini, bisa dimulai dari istilah “patogenik” itu sendiri. Secara harfiah, istilah ini mengakar pada bahasa Yunani kuno yang berarti penyebab penderitaan. Jadi secara sederhana, bakteri pathogen bisa diartikan sebagai jenis bakteri yang menjadi sumber penderitaan. Dalam kajian yang lebih lengkap, bakteri patogen adalah jenis-jenis bakteri yang menjadi biang penyakit pada makhluk hidup. Bakteri patogen ini bekerja dengan cara menginfeksi organisme dan sebagai akibatnya, muncul gejala-gejala abnormal yang kita kenali sebagai tanda-tanda penyakit. Sebagian dari bakteri patogen ini tidak terasa di tubuh, namun tak jarang pula yang menyebabkan penyakit serius semacam HIV, SARS, Flu Burung dan masih banyak lagi lainnya.

Dalam kajian ilmu biologi, dikenal kecenderungan karakteristik organisme yang sangat patogen sajalah yang bisa menyebabkan penyakit pada makhluk hidup. Sementara selebihnya tidak mengakibatkan apa-apa. Bakteri yang jarang menyebabkan pemyakit tersebut dikenal dengan istilah patogen oportunis, yakni jenis bakteri yang tidak menyebabkan atau menimbulkan penyakit pada makhluk hidup dengan kompetensi umun atau daya tahan tubuh yang baik. Sebaliknya, jenis bakteri ini bisa memicu penyakit bagi mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Jadi bisa disumpulkan bahwa bakteri patogen oportunis ini mengambil kesempatan dari menurunnya sistem pertahanan di dalam tubuh sang inang yang ia infeksi.

Jenis-jenis Bakteri Patogen Penyebab Penyakit

Ada beragam jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang (juga) terdiri atas beragam jenis. Untuk memahaminya lebih lanjut, silahkan simak table yang kami sajikan berikut ini:

Bakteri Patogen Pada Manusia

Bakteri Patogen Pada Hewan 
 
 

Bakteri Patogen Pada Tumbuhan
Faktor Virulensi Bakteri Patogen

APa yang dimasud dengan virulensi tak lain adalah derajat tingkatan patogenitas bakteri. Ukurannya didasarkan pada banyaknya organisme yang dibutuhkan agar supaya penyakit timbul dan dalam jangka waktu tertentu. Virulensi bakteri patogen ini disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain:
  1. Transmisibilitas. Merupakan tahapan paling awal dari rangkaian proses infeksi yang dilakukan oleh bakteri patogen. Jalurnya adalah saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan kemudian urogenetalia. Serangkaian saluran yang dilalui cukup berat, dan jika suatu bakteri patogen berhasil melewatinya berarti virulensinya tinggi.
  2. Pelekatan. Bakteri patogen memiliki kemampuan untuk menempel pada membran sel inang yang ia infeksi. Hal ini akan meningkatkan virulensinya .
  3. Kemampuan Invasif. Virulensi jenis bakteri patogen yang ini diukur melalui kemampuannya memasuki sel inang atau berhasil tidaknya ia menembus permukaan kelenjar mucus dan menyebabkan terjadinya penyebaran infeksi.
  4. Toksin Bakteri. Bakteri patogen bisa diukur tingkatan virulensinya dari kemampuannya memproduksi racun.
http://kelasbiologiku.blogspot.co.id/2013/06/apa-itu-bakteri-patogen.html

Tidak ada komentar :

Posting Komentar